Museum Kambang Putih Tuban

Image result for deskripsi tentang museum kambang putih

Bicara soal tempat wisata Tuban nih guys. Tahu kagak kalo kota Tuban tercinta inih buanyak banget. Mulai 
dari wisata religi, alam, kuliner, pendidikan dan masih banyak lagi.
Kota Tuban sekaligus dijuluki bumi wali ini menawarkan banyak banget tempat religi. Contohnya makam Sunan Bonang yang terletak tak jauh dari masjid kebanggaan kota Tuban yakni masjid Agung. Selain itu ada juga makam Asmoroqondi dan masih banyak lagi gitu.
Wisata alam di kota Tuban juga kagak kalah guys sama kota lain. Ada pantai Boom yang direnovasi sedemikian bagusnya dan jugak wisata gua akbar yang fenomenal itu tuh. Dan juga banyak lagi guys. Tapi dari sekian banyaknya, gue pengen ngangkat salah satu dari wisata pendidikan guys.
Okeh langsung aja, nih tempat terdiri dari dua kata. Salah satu katanya mengandung salah satu warna, Putih. Di depan tempat ini banyak banget berjejer abang abang becak. Rapi banget. Ehhmm. Apaan sih kok nyangkut abang abang becak segala? Makin penasaran yak? Hahaha.
Terakhir, ini adalah sebuah gedung yang amat vital guys. Ada di deket alun alun kota. Dan banyak menyimpan misteri zaman dulu atau benda bersejarah gitu.
Kambang Putih, Yap bener banget jawabannya. Tau gak guys Museum Kambang Putih ini nih terletak di Jalan Kartini No. 3 Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur, atau lebih tepatnya berada di barat daya alun-alun Kota Tuban guys. Lokasi museum ini sangat strategis guys. Tau kenapa? Soalnya berada di jantung kota yang masuk dalam kawasan utama trus senantiasa ramai pengunjung gitu guys. Selain itu pula, karena berada tidak jauh dari makam Sunan Bonang dan Masjid Agung Tuban yang gak jauh dari sana.
Bicara soal sejarah nih guys. Museum Kambang Putih dulunya berada di dalam kompleks Pendopo Krido Manunggal yang di resmikan Gubernur Jawa Timur, bapak Wahono pada tanggal 25 Agustus 1984. Nah dengan pertimbangan untuk mempermudah akses menuju museum, jadi dipindahin deh ke tempat yang lebih strategis, yakni di sebelah barat daya alun-alun Tuban berdekatan dengan wisata ziarah Sunan Bonang gitu.
Tau gak guys, gedung yang dulunya di kenal dengan sebutan ” kamar bola” dan pernah di pakai sebagai kantor Bappeda yang diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur Basofi Sudirman, memiliki berbagai koleksi prasejarah, klasik (Hindu-Budha), Islam, kolonial, filologi, etnografi, kesenian dan numismatic lo guys.
Hmm. Kenapa dinamain Kambang Putih ya guys. Ada yang tau?
Jadi gini guys, Nama “Kambang Putih” ituh nama sebuah tempat (sekarang bernama Tuban) yang termuat dalam prasasti yang dikeluarkan Raja Sri Mapanji Garasakan, nah prasasti tersebut dikenal dengan Prasasti Kambang Putih (1050). Menurut prasasti ituh, Kambang Putih telah menjadi pelabuhan yang ramai sejak awal abad XI, sebagai tempat perdagangan barang niaga antar pulau dan antar benua gitu. Udah tau kan sekarang kenapa dinamain Kambang Putih. Kan malu kalo orang Tuban gak tau sejarah kotanya sendiri hehehe.
Sejarah lain mengatakan, museum ini dinamakan Kambang Putih karena merujuk pada sejarah Tuban yang merupakan salah satu kabupaten tertua di Indonesia. Konon guys, sebelum menjadi Tuban, daerah ini adalah kawasan pasir putih yang jika dilihat dari kejauhan di tengah laut tampak mengambang gitu. Para ekspedis China yang seringkali melihat daerah ini, dan pada akhirnya banyak yang bermukim di sana. Nah dari pasir putih di tepi pantai Tuban kala itu yang seolah-olah mengambang di tengah lautan ituh,  jadi deh akhirnya daerah ini dikenal dengan Kambang Putih. Kayak gitu tuh guys ceritanya.
Tau gak guys, museum ini luasnya 150 m², dan berlantai satu, merupakan museum umum yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Tuban. Meski mungil guys, tapi museum ini punyak segudang sejarah yang mungkin belum seluruhnya diketahui. Ada koleksi sejarah yang jumlahnya mencapai 600 koleksi guys. Banyak banget kan?
Benda-benda ituh ditempatkan dalam tempat pajangan yang berbeda dengan jenis dan klasifikasinya guys. Seperti numismatik, etnografi, arkeologi, dan lain-lain.
Tapi sayang guys, banyaknya koleksi yang dimiliki museum kebanggaan Tuban ini tak sebanding dengan volume ruangannya. Jadi perlu penataan yang lebih efisien, atau kalau bisa  dilebarin atau diluasin bangunannya melalui penambahan beberapa lantai ke atas gitu. Biar tambah nyaman hehehe. Belum lagi dengan banyaknya becak yang mangkal dan baris berbanjar di depan museum, malah bikin mata sepet setiap pengunjung yang akan melihat museum kita ini.
Tau gak guys, museum Kambang Putih ini punya beraneka macam fosil, kapak batu dan kapak perunggu, nekara, dan lain-lain. Trus beberapa arca-arca kuno maupun kayu berukir dengan hiasan relief yang ditemukan di kompleks makam Sunan Bonang, jugak menghiasi etalase museum kita ini. Nggak cuman itu aja guys, mulai dari lingga dan yoni, jangkar pasukan Tar-tar, manuskrip kuno dari daun lontar, mata uang jaman dulu, keramik hingga ongkek pun ada di museum ini.
Ada jugak fosil cula badak, yang ditemukan di Kec. Jenu, Tuban, emang sih secara fisik tetap berbentuk cula badak, tapi karena proses alam terjadi perubahan kimiawi, terjadilah silifikasi. Semula zat tanduk berubah menjadi Si02 (silicon dioksida) sehingga membatu. Konon badak ini hidup sekitar 300.000 tahun yang lalu guys. Kebayang gak betapa kunonya.
Selain itu, ada jugak Kalpataru. Terbuat dari kayu jati berfungsi sebagai tiang penyangga “pendopo rante” yang ada dalam kompleks makam Sunan Bonang. Bercabang empat dan di ukir dengan berbagai motif tumbuhan serta bangunan suci dari empat agama yakni Islam, Hindu, Budha dan Konghucu. Bangunan suci dari empat agama yang diukir pada satu tempat mengandung makna filosofis guys. Yaitu sebuah harapan merajut harmoni, membangun kerukunan dan persatuan umat beragama, yang tertuang dalam pohon harapan atau Kalpataru ntuh. Semua dengan satu tujuan guys, yaitu pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, disimbolkan dengan satu tiang yang tegak keatas.
Tak ketinggalan pula, Batik Tuban guys. Yang dikenal dengan proses pembuatan kainnya dengan ” tenun gedog “, menyimpan kekayaan berbagai motif tradisional yang pakem, kayak Panji Konang, Ganggeng, Kijing Miring ,Owal Awil, Srigunting , Likasan kothong, Kembang Kluwih dan Lok Can lho guys.
Dan masih banyak lagi guys benda benda bersejarah lainnya. Kagak cukup kalo semuanya dimuat diartikel buat lomba ini hehehe. Oh iya guys, jangan lupa yak mampir ke museum tercinta kita ini. Buka tiap hari Minggu sampai Kamis jam 07.00- 14.00, hari Jumat jam 07.00- 11.00 dan hari Sabtu jam 07.00 – 12.00. Satu lagi guys, inget kalo Hari besar dan libur nasional, museumnya tutup guys.
By:RAFI.A.J.G

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DELEGAN BEACH GRESIK

Wisata Masjid Agung Tuban